Rabu, 01 September 2010

Umbi yang berguna, yang terpinggirkan



Pada jaman dahulu, umbi-umbian ditempatkan sebagai bahan pangan sehari-hari, yang berkedudukan sama dengan beras. Namun demikian, setelah produksi padi melimpah ( sebelum krisis ekonomi ), dan beras menjadi tolok ukur kesejahteraan, masyarakat mulai meninggalkan konsumsi umbi-umbian. Sekarang aneka sumber pangan umbi-umbian dan biji-bijian lokal tinggal dalam jumlah kecil dan terbatas.

Menurut penelitian, penyebab langkanya umbi-umbian adalah kelirunya persepsi tentang manfaat umbi. Selain itu, kebijakan pemerintah tidak mendukung pelestarian dan pengembangan pemanfaatan kekayaan hayati lokat tersebut.

Umbi-umbian sebagai makanan yang memiliki kandungan serat tinggi sangat dibutuhkan oleh manusia. Beberapa penyakit degeneratif berkembang pada masyarakat sekarang, khususnya di perkotaan akibat pola makan yang kuang sehat, antara lain kekurangan serat. Makanan cepat saji yang banyak mengandung lemak serta tercampur dengan berbagai bahan kimiawi dicurigai sebagai sebab timbulnya sejumlah masalah kesehatan.

Di kalangan pakar gizi, sekarang menganjurkan untuk kembali pada pola konsumsi sehat alamiah, antara lain melalui konsumsi umbi-umbian. Selain mengandung serat tinggi, umbi-umbian juga memiliki beberapa khasiat obat atau bersifat penawar. Beberapa khasiat dari umbi-umbian saat ini memang masih ditularkan dari mulut ke mulut. Meskipun hasil penelitian yang menunjukkan khasiat umbi-umbian masih langka, namun pengetahuan turun temurun yang ada di masyarakat membuktikan kebenaran tersebut.

Suweg : tanaman pangan yang mengandung kadar glukomannan tinggi dan merupakan bahan baku makanan khas Jepang konjaku.

Kimpul : sebagai makanan diet pengidap diabetes.

Uwi : ada bermacam-macam jenis uwi yaitu : uwi ulo, uwi wulung, uwi beras, uwi bangkulit, uwi jengking, dan uwi rondo sluku. Uwi wulung dimanfaatkan masyarakat lokal sebagai obat thyphus. Uwi dalam bentuk diosgnin, suatu senyawa sejenis saponin yg menjadi prekusor dalam sintesa hormon steroid sebagai bahan baku kontrasepsi oral.

Gembili : ada gembili gajah, gembili teropong, gembili legi, gembili srewot, gembili wulung. Didaerah pedesaan, gembili dimanfaatkan sebagai bahan pangan, misalnya dibuat gethuk, dikukus atau digoreng.

Gadung : beracun tapi tetap disuka.Cara menghilangkan rasa gatal zat yang beracun dengan cara diberi abu atau kapur dipermukaan irisan umbi.

Kleci : si hitam nikmat. Juga cocok untuk dibuat sayur lodeh atau di beri larutan kapur sebelum dimasak.

Ganyong : bahan kue dan roti.Mengandung banyak serat dan sedikit lemak. Cocok bagi orang yang diet ataupun menjaga kesehatan badan.

Garut : makanan sehat untuk bayi. Cocok utuk orang yang mempunyai masalah dengan berat badan atau obesitas. Juga bagus untu anak-anak yang berkebutuhan khusus contohnya penderita autis.


Gambar atas : Garut, Kimpul, Ubi, dll

1 komentar: